24 Feb 2011

Tugas Pemuliaan Tanaman (Plant Breeding)

     Plant breeding is the art and science of changing the genetics of plants for the benefit of mankind[1]. Plant breeding can be accomplished through many different techniques ranging from simply selecting plants with desirable characteristics for propagation, to more complex molecular techniques (see cultigen and cultivar).
Plant breeding has been practiced for thousands of years, since near the beginning of human civilization. It is now practiced worldwide by individuals such as gardeners and farmers, or by professional plant breeders employed by organizations such as government institutions, universities, crop-specific industry associations or research centers.
International development agencies believe that breeding new crops is important for ensuring food security by developing new varieties that are higher-yielding, resistant to pests and diseases, drought-resistant or regionally adapted to different environments and growing conditions.

translation :
    Pemuliaan tanaman adalah seni dan ilmu mengubah genetika tanaman untukkepentingan umat manusia [1]. Pemuliaan tanaman dapat dicapai melalui berbagai teknik mulai dari hanya memilih tanaman dengan karakteristik yang diinginkan untuk dibudidayakan, untuk teknik molekuler yang lebih kompleks (lihat cultigen dan kultivar). Pemuliaan tanaman telah dipraktekkan selama ribuan tahun, sejak dekat awalperadaban manusia. Sekarang dipraktekkan di seluruh dunia oleh individu sepertitukang kebun dan petani, atau oleh peternak tanaman profesional dipekerjakan olehorganisasi seperti lembaga pemerintah, universitas, asosiasi industri tanaman spesifikatau pusat penelitianBadan-badan pembangunan internasional percaya bahwa pemuliaan tanaman baruadalah penting untuk memastikan keamanan pangan dengan mengembangkan varietasbaru yang lebih tinggi-menghasilkan, tahan terhadap hama dan penyakit, tahan kekeringan atau regional disesuaikan dengan lingkungan yang berbeda dan kondisipertumbuhan.

Helm Tempur Canggih

    
 LONDON, Satu lagi inovasi teknologi militer dikembangkan Inggris. Kali ini negeri itu mengembangkan helm pilot militer baru bernama Striker yang memungkinkan pilot pesawat tempur mengarahkan serangan kepada musuh hanya dengan melihatnya. Sekali tatap, musuh langsung musnah.

Helm tersebut dikembangkan BAE System dan telah diuji coba dalam penerbangan pesawat RAF Typhoon. Juru bicara BAE mengatakan, "Helm ini dilengkapi optik detektor canggih yang terintegrasi untuk mendukung keakuratan pada ketinggian rendah, sedang, dan tinggi."

"Biasanya kami harus menguntit di belakang pesawat lawan untuk menguncinya dan menyerang (disebut dogfight dalam istilah militer). Dengan helm ini kami tinggal mengarahkan senjata dengan kepala," kata Mark Bowman, pemimpin pilot, kepada harian The Sun.
Untuk melakukan serangan dengan alat ini, langkah pertama yang harus dilakukan pilot adalah membaca radar untuk mengetahui posisi musuh. Selanjutnya, ketika musuh sudah ada dalam jangkauan pandang, pilot tinggal menatapnya dan memberi perintah serangan.

Ketika pilot menatap, optik yang ada pada helm akan bekerja mendeteksi. Selanjutnya, hasil bacaan dikirim ke sensor di bagian kokpit. Mekanisme selanjutnya adalah pengantaran perintah ke bagian persenjataan. Ketika perintah sudah dibuat, musuh pun akan segera musnah.
Juru bicara BAE mengatakan, "Sementara sistem dikembangkan oleh Eurofighter Typhoon, desain modularnya bisa dipakai di semua platform." Helm tersebut rencananya dijual dengan harga 250.000 poundsterling.

sumber : dailymail.co.uk

Laba - laba tertarik pada bau manusia ?

      
     Tidak hanya nyamuk, laba-laba jenis tertentu ternyata menyukai bau manusia. Pada sebuah penelitian yang dilakukan di Kenya, bau kaus kaki manusia yang sudah dipakai selama beberapa jam ternyata menarik bukan hanya bagi nyamuk, tetapi juga laba-laba.
Ahli biologi laba-laba, Fiona Crossat dari University of Canterbury, Selandia Baru, melakukan eksperimen di sebuah laboratorium di Kenya untuk menguji hipotesisnya tersebut. Ia menggunakan satu kaus kaki bersih dan satu kaus kaki yang sudah dipakai selama 12 jam.
Ternyata dari 109 laba-laba pelompat spesies Evarcha culicivora yang mereka uji, jantan dan betina, tua dan muda, semuanya tertarik pada ruang dengan kaus kaki yang sudah bau. Ia menyimpulkan, laba-laba tertarik pada bau manusia karena biasanya di lokasi itu terdapat banyak nyamuk yang menjadi mangsanya. Evarcha culicivora merupakan satu-satunya predator yang secara khusus memangsa nyamuk pengisap darah.
Riset terdahulu menemukan bahwa nyamuk Anopheles gambiae, penyebar parasit malaria, sangat tertarik pada bau manusia. Di sisi lain, para ilmuwan juga menemukan spesies laba-laba pelompatEvarcha culicivora yang menjadikan nyamuk Anopheles sebagai mangsa utamanya.
"Temuan laba-laba yang menyukai bau manusia belum pernah terjadi sebelumnya dan bisa membuka jalan baru untuk mengendalikan populasi nyamuk malaria," ujar Cross, seperti dikutip Live Science.
Meski serangga ini bukan kunci utama pemberantasan malaria, Cross melihatnya dengan optimistis sebagai salah satu kepingan teka-teki malaria yang bisa dimanfaatkan pada masa depan dan tersedia gratis di alam

sumber : National Geographic Indonesia

11 Feb 2011

BALON UDARA


    

      Balon udara panas adalah teknologi penerbangan pertama oleh manusia, ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis pada 1783. Penerbangan pertama dengan manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris oleh Pilâtre de Rozier dan Marquis d'Arlandes. Balon udara panas dapat dikendalikan dan bukan hanya dibawa angin yang dikenal dengan airship atau thermal airship.

how hot air balloons work
bagian balon udara
Bagian-bagian balon udara secara garis besar terdiri dari burner, basket, envelope
 
1.Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di  dalam Envelope. Burner diletakan   di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.
  • Hot Air Balloon Burner
    burner



    • Ballooning Flight Inflate
    • Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope ini biasanya terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan anti api (skirt).
       





    • Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur.

    Cara Balon Udara Terbang
    Seperti yang telah disebutkan di atas balon udara terbang dengan memanfaatkan perbedaan berat udara dengan jalan memanaskannya.

    Untuk terbang udara di dalam envelope di panaskan dengan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di dalam envelope. Karena udara panas ini masa per unit volumenya lebih sedikit membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.

    Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner . Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.

    Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal.

    Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.

    Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Sederhana bukan? Tapi hal ini hanya bisa dipraktekan oleh pilot yang berpengalaman agar balon udara tidak nyasar

    sumber : berita iptek

    8 Feb 2011

    Robot Pengajar Bahasa Inggris

        

     Di Korea Selatan, robot dipakai untuk mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak sekolah dasar. Sebagai tahap awal, Korea Institute of Science and Technology memproduksi 29 robot untuk mengajar di 21 sekolah dasar di kota Daegu, Korea Selatan.
         Robot setinggi kira-kira 1 meter itu memiliki televisi layar datar yang menampilkan avatar berupa seorang wanita kulit putih. Robot bisa membacakan buku, memimpin lagu, dan mengatur permainan.
    Robot dikendalikan oleh guru bahasa Inggris yang berlokasi di Filipina. Sistem pengendali jarak jauhnya membuat guru itu bisa melihat dan mendengar murid-muridnya di Korea. Sistem itu juga bisa mengenali ekspresi guru dan menirukan ekspresi itu di avatar. Tujuan penggunaan robot ini adalah untuk menekan biaya untuk menghadirkan tenaga pendidik di daerah pedesaan. Kim Mi-Young dari pemerintah kota Daegu mengatakan sulit mendapatkan guru yang mau mengajar di pedesaan. Lagi pula, katanya, "Robot tidak akan komplain tentang asuransi, cuti sakit, atau pindah kerja ke Jepang untuk gaji yang lebih baik."
    Penggunaan robot juga bertujuan untuk merangsang industri robotika di Korea. Kim mengakui sistem ini masih tahap awal. "Strategi industrinya masih dikembangkan dan tetap membuat anak-anak tertarik belajar," kata Kim.


                                                                                                                                     Sumber :
    National Geographic Indonesia

    Hama Lalat Putih Raksasa

    Hama lalat putih raksasa (Aleurodicus dugesii).
        
      Muni Muniappan, ahli serangga dan direktur Agency for International Development-funded Program di Virginia Tech menemukan adanya hama lalat putih raksasa (Aleurodicus dugesii) di Jawa Barat. Muniappan mengatakan, wilayah Jawa Barat merupakan wilayah Asia pertama di mana spesies hama ini terkonsentrasi dan berkembang biak.Saat menemukan hama ini, Muniappan tengah menjalankan penelitian bersama tim ilmuwan dari Clemson University dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Adapun beberapa ilmuwan yang terlibat adalah Aunu Rauf, profesor ilmu serangga dari IPB, serta Gerry Carner dan Merle Shepard yang merupakan profesor ilmu serangga di Clemson University. Muniappan mengatakan, bahwa ia mengetahui keberadaan hama ini pertama kalinya di tepi jalan wilayah Cipanas. Sesaat setelah penemuannya, Muniappan mengambil sampel hewan itu dan mengirimkannya ke seorang spesialis taksonomi lalat putih di California Department of Agriculture. Hasil analisa membuktikan bahwa hewan itu benar lalat putih raksasa.

         Lalat putih sendiri merupakan hama yang berasal dari Amerika tengah, menyerang tanaman berkayu dan berbunga, termasuk tanaman buah dan Hibiscus. Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap nutrisi, kemudian meninggalkan senyawa kaya gula yang akan menjadi hitam seperti jelaga, menyebabkan tanaman tak bisa berfotosintesis dan akhirnya mati.
    Nimfa hama ini tumbuh dari telur yang biasanya terletak di bagian bawah daun dan memiliki lapisan lilin yang terlihat dari jauh. Konsentrasi hama jenis ini bisa menyebabkan kerugian besar dalam pertanian, seperti ketika hama menyerang ketela pohon di Afrika pada tahun 1980-an, mengakibatkan kerugian materi dan kelaparan.
    "Kekhawatiran kami adalah, hama akan menyebar ke seluruh pulau di Indonesia dan negara tetangga di Asia Timur Laut dan Asia Selatan," kata Muniappan yang memimpin program kerja sama bertajuk Integrated Pest Management Collaborative Research Support Program. Jika telah menyebar, kerugian materi yang diakibatkan bisa tak terkira. Muniappan mengatakan, memperingatkan pihak terkait dengan hasil penelitian ini bisa mencegah dampak bencana. "Ilmuwan di negara ini, di mana lalat putih raksasa belum tersebar luas harus mengambil langkah pencegahan. Misalnya bisa dilakukan dengan cara menginformasikan kepada publik dan karantina untuk mecegah dampak ekonomi serius," katanya. Menurut Muniappan, langkah pencegahan dengan kontrol biologis, yaitu dengan mengintroduksi spesies yang menjadi musuh, merupakan langkah paling efektif dan mudah. Di Amerika Serikat saat ini telah ada dua spesies yang menjadi musuh hama ini, yakni Idioporus affinis and Encarsiella noyesii.

    Diketahui, tanaman ornamental seperti poinsettia saat ini tengah dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia. Jenis tanaman tersebut merupakan inang potensial hama ini. Dengan mengontrol persebaran hama tersebut, maka kerugian materi akibat serangan hama pada jenis tanaman tersebut bisa dicegah.
                                                                 
    sumber : Kompas.com