15 Nov 2010

Plastik Ramah Lingkungan ?


 Micromidas, sebuah perusahaan dari Sacramento, Amerika Serikat, mengembangkan teknologi untuk membuat plastik yang bisa diurai. Yang mengejutkan, plastik itu dibuat dari kotoran. Namun, tenang saja. Plastik itu tidak memiliki bau. John Bissel, CEO Micromidas, menganggap plastik dan limbah dari fasilitas pembuangan air merupakan masalah besar. Pada tahun 2008, begitu lulus dari UC Davies, Bissel dan teman-temannya membuat perusahaan yang bertujuan mengembangkan teknologi untuk memecahkan masalah tersebut.

Bissel menjelaskan, fasilitas pembuangan air pada umumnya memisahkan cairan dan benda padat dalam sebuah tangki besar. Kotoran yang tersisa biasanya dibakar atau dikirim ke pertanian untuk mengembangkan tanaman non-makanan. "Bukan cara yang hebat," kata Bissel. Micromidas mengambil limbah itu dan memanfaatkan 50 hingga 70 persennya untuk membuat plastik dengan bantuan suatu mikroba khusus. Mikroba itu mengonsumsi limbah sehingga mereka menjadi gendut karena lemak. Lemak itu berubah menjadi semacam poliester. Ketika serangga mati, poliester diekstrak dari tubuh mereka.

Poliester merupakan bagian dari keluarga plastik yang disebut dengan polyhydroxyalkanoates atau PHA. Plastik itu, seperti dijelaskan Bissel kepada Discovery News, bisa diurai dan tidak berbahaya bagi manusia. "Tidak ada batas bahaya yang mematikan," ucap Bissel. Ia menambahkan, waktu yang dibutuhkan untuk mengurai plastik ini adalah satu setengah tahun.

Saat ini, plastik buatan Micromidas masih dalam tahap awal. Kapasitas produksi mereka hanya beberapa kilogram saja per hari. Beberapa industri, seperti disebutkan Micromidas, sudah siap bekerja sama mengaplikasikan plastik ini. Namun, informasi mengenai para pelaku industri itu belum dapat disebutkan. (SUMBER : National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

No comments:

Post a Comment