19 Mar 2011

binatang Aneh yang Hidup Sebelum Dinosaurus (Periode Permian)

      Periode Permian berlangsung 290-248 juta tahun yang lalu dan merupakan periode terakhir dari Era Paleozoikum. Peralihan antara era Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada akhir era Permian sebagai pengakuan atas kepunahan massal terbesar yang tercatat dalam sejarah kehidupan di Bumi.  Hal ini mempengaruhi banyak kelompok organisme dalam lingkungan yang berbeda dan sangat berpengaruh kepada masyarakat laut yang menyebabkan kepunahan sebagian besar invertebrata laut dari waktu. Beberapa kelompok yang selamat dari kepunahan Permian sangat sedikit, tetapi mereka tidak pernah lagi mencapai dominasi ekologis yang pernah mereka miliki, membuka jalan bagi kelompok lain kehidupan laut.  
  
   Di darat, kepunahan yang relatif lebih kecil dari diapsids dan synapsids membersihkan jalan bagi bentuk-bentuk lain untuk mendominasi, dan menyebabkan apa yang disebut "Zaman Dinosaurus". Selain itu, hutan besar tanaman pakis seperti bergeser ke gymnosperma, tanaman dengan keturunan mereka ditutupi di dalam benih.  Tumbuhan runjung modern, yaitu gymnosperma yang paling akrab saat ini, pertama kali muncul dalam catatan fosil dari periode Permian. Secara keseluruhan, Permian adalah waktu yang terakhir untuk beberapa organisme dan merupakan titik penting bagi organisme lain, dan kehidupan di bumi tidak pernah sama lagi.


1. Dimetrodon


     Seekor Dimetrodon berpunggung seperti layar sedang berjalan di tengah lansekap Permian dalam ilustrasi diatas ini. Predator ini primitif, meskipun berpenampilan seperti dinosaurus, sebenarnya dianggap sebagai pelopor mamalia. Para ilmuwan berpendapat sirip besar di punggung mereka digunakan untuk mengatur suhu tubuh.



2. Dasar Laut Permia

     Benua super Pangaea tercipta pada periode Permia, dimana laut dangkal di sekitar daratan yang besar menawarkan rumah bagi kehidupan yang beraneka ragam. Gambar diatas adalah diorama di University of Michigan Museum of Natural History menunjukkan beberapa flora dan fauna yang tumbuh di laut Permian, termasuk trilobita, gastropoda, kerang, nautiluses, dan karang.



3. Nautillus

     Nautilus, seperti gambar diatas ini berenang di salah satu perairan di Palau, Mikronesia, nautiluses pertama kali muncul selama periode Permian dan merupakan segelintir organisme yang mampu bertahan hidup setelah kepunahan luas yang menyapu hampir 95 persen dari kehidupan di bumi sekitar 250 juta tahun yang lalu.


4. Lystrosaurus

     Gambar diatas menunjukkan Lystrosaurus sedang mencari makan di dekat sungai. Wajah yang rata dengan paruh dan dua gigi yang mirip taring, Lystrosaurs adalah synapsids, binatang yang muncul di era Permian dan menjadi nenek moyang mamalia.


5. Tengkorak Dinogorgon


     Seperempat miliar tahun lalu, jauh sebelum dinosaurus atau mamalia berevolusi, predator Dinogorgon berukuran 10 kaki (0,3 meter) yang tengkoraknya ditampilkan pada gambar diatas ini berburu pada dataran basah pada tempat yang sekarang menjadi Afrika Selatan. Dalam waktu kurang dari satu juta tahun Dinogorgon lenyap dalam kepunahan massal terbesar yang pernah ada, bersama dengan sekitar sembilan dari setiap sepuluh spesies tumbuhan dan hewan di planet ini.


6. Kumbang Daun Dogbane

     Kumbang Daun Dogbane berwarna-warni ini ditemukan pada bunga susan bermata hitam di Frederick, Maryland, nenek moyangnya berasal dari era Permian sekitar 260 juta tahun yang lalu. Kumbang selamat dari kepunahan massal pada era Permian dan Triassic serta dua kepunahan global berikutnya, dan sekarang, dengan kurang lebih 350.000 spesies yang diidentifikasi, mereka adalah anggota kerajaan binatang yang paling sukses.


7. Daun ginkgo


   Ginkgo biloba merupakan spesies yang tersisa dari tatanan Ginkgoales, yang muncul pada awal Permian, sekitar 280 juta tahun yang lalu. Juga disebut pohon maidenhair, pohon Ginkgo biloba bisa mencapai 100 kaki (30 meter) tingginya dan hidup lebih dari seribu tahun. Daun dari fosil hidup ini banyak digunakan untuk obat-obatan herbal.

sumber : !

Huruf Jawa

      Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa di Jawa Tengah,Yogyakarta & Jawa Timur. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain. Seperti halnya dengan bahasa bahasa lain, bahasa jawa juga memiliki huruf yang dikenal sebagai " Huruf Jawa " atau " aksoro jawa ".